Sabtu, 05 Maret 2011

Hindusm_World


MAKNA DARI BERBAGAI BANTEN PADA PEJATIAN

1.   Ajuman
Yang menjadi unsur-unsur dari banten ajuman atau soda adalah sebagai berikut.
a)   Biasanya alasnya berupa bokor atau kapar yang dilapisi taledan diatasnya.
b)   Berisi  :
o    Buah (pisang + buah-buah yang lain)
o    Sanganan (Jaja/kue)
o    Nasi Penek,dua buah Nasi penek adalah nasi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk bundar dan sedikit pipih, adalah lambang dari keteguhan atau kekokohan bhatin dalam mengagungkan Tuhan, dalam diri manusia adalah simbol Sumsuma dan Pinggala yang menyangga agar manusia tetap eksis. Selain itu Nasi Penek ini melambangkan danau dan lautan (Purusa dan Pradana).
o    Rerasmen atau lauk pauk yang dialasi Tri Kona atau tangkih dan celemek.
Rerasmen itu diantaranya ada delapan macam, yakni :
ü  Kacang Merah
ü  Saur
ü  Kacang Komak
ü  Telur Matang + Gerang.
ü  Daun-daunan (Don Plawa atau Don Kayu)
ü  Pelas + Tada Sukla
ü  Urab atau rambanan
ü  Daging ayam
ü  Sayur Mentah (buncis, mentimun)
o    Sampyan Plaus atau Petangas, dibuat dari janur kemudian dirangkai dengan melipatnya sehingga membentuk seperti kipas. Memiliki makna sebagai simbol bahwa dalam memuja Sang Hyang Widhi, manusia harus menyerahkan diri secara totalitas di pangkuan Hyang Widhi, dan jangan banyak mengeluh, karunia Hyang Widhi akan turun ketika BhaktaNya telah siap.
Makna dari Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dimana ajuman atau soda ini dipersembahkan kepada para dewa sebagai ‘makanan’ beliau.

2.   Banyuawangan
Banyuawangan berfungsi untuk membersihkan atau menyucikan diri dari segala macam kotoran yang melekat pada diri manusia.
Banyuawangan terdiri dari :
a)   Liis Banyuawangan
o    Jan 2 potong
o    Lawangan 2 potong (Pintu)
o    Tangga Menek dan Tangga Tuun tiga buah.
Melambangkan : Anggaplah sebuah rumah, dimana sebelum memasuki rumah, kita menaiki sebuah jan . Setelah itu membuka pintu rumah itu (lawangan), dan mulai membersihkan ke bagian atas rumah (tubuh manusia : kepala) dengan Tangga Menek, dan membersihkan bagian rumah ke bawah (tubuh manusia : kaki) dengan Tangga Tuun.
b)   Ceper berisi porosan, plawa, dan bunga. Terdapat pula clekotol yang berisi tepung tawar (beras, daun dabdab, dan unir/kunyit, ditumbuk), Nasi Segau atau awon tabu dapur (Dibuat dari nasi dicampur dengan abu dapur), kapas yang berisi minyak. Dimana tepung tawar, nasi segau, dan kapas yang berisi minyak itu berfungsi untuk membersihkan diri atau menyucikan diri sebelum menghadap kepada Beliau. Setelah badan jasmani sudah dibersihkan, pada ceper tersebut, ada tekor tegak dua buah pula. Satu berisi air dan bunga harum, yang satunya lagi berisi air kelapa gading (Kelungah), tidak dibenarkan bila kita menggunakan air kelapa muda (kuud). Disini, air kelapa gading berasa sedikit sepat, untuk membersihkan atau ‘membasuh’ diri agar kotoran yang ada pada diri manusia lenyap, dan siap untuk menjalani atau melakukan yadnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar